Franc Swiss (CHF) menguat terhadap Dolar AS (USD) pada hari Selasa, dengan USD/CHF melemah karena data inflasi AS yang beragam memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada bulan September. Sentimen terhadap Dolar AS semakin melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap Ketua Fed Jerome Powell, yang meningkatkan tekanan politik terhadap bank sentral.
Saat artikel ini ditulis, USD/CHF diperdagangkan di kisaran 0,8080, turun sekitar 0,50% hari ini, sementara Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak pergerakan Dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama, berada di dekat level terendah dua minggu di sekitar 98,10.
Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 0,2% MoM di bulan Juli, sesuai dengan ekspektasi pasar dan melemah dari kenaikan 0,3% di bulan Juni. Secara tahunan, inflasi inti tetap stabil di angka 2,7%, sedikit di bawah perkiraan 2,8%.
IHK Inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, naik 0,3% MoM dan 3,1% YoY, keduanya di atas perkiraan konsensus. Meskipun data inti yang lebih kuat sedikit meredam prospek dovish, pasar sebagian besar berfokus pada data utama yang lemah dan tren disinflasi yang lebih luas.
Setelah rilis tersebut, CME FedWatch Tool menunjukkan probabilitas 94% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, naik dari 84% sebelum data tersebut.
Berbicara pada hari Selasa, Gubernur Federal Reserve Schmid mengatakan ia mendukung "pendekatan yang sabar" untuk mengubah suku bunga acuan The Fed, dengan menekankan bahwa mempertahankan sikap "yang agak restriktif" adalah tepat untuk saat ini. Schmid menambahkan bahwa tarif tampaknya memiliki dampak yang terbatas terhadap inflasi, yang menurutnya merupakan alasan untuk mempertahankan kebijakan, alih-alih peluang untuk menurunkan suku bunga. Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi masih solid, inflasi masih terlalu tinggi, dan kebijakan tersebut "cukup ketat dan tidak terlalu ketat." Schmid juga mencatat bahwa ia bersedia mengubah pandangannya jika muncul tanda-tanda melemahnya permintaan.(Cay)
Sumber: Fxstreet
USD/CHF melemah setelah menguat selama dua hari, diperdagangkan di sekitar 0,8060 selama sesi Asia pada hari Senin (11/8). Pasangan mata uang ini melemah karena meningkatnya kemungkinan The Fed akan m...
Franc Swiss (CHF) tetap melemah terhadap Dolar AS (USD) pada hari Jumat, dengan USD/CHF berada dalam kisaran yang familiar yang terbentuk minggu ini, karena para pedagang mempertimbangkan keputusan ta...
Pasangan USD/CHF diperdagangkan dengan bias negatif untuk hari ketiga berturut-turut, meskipun tidak ada aksi jual lanjutan di tengah beragamnya sinyal fundamental. Harga spot berhasil bertahan di ata...
USD/CHF melemah setelah dua hari menguat, diperdagangkan di sekitar 0,8070 selama sesi Asia pada hari Rabu (06/8). Pasangan mata uang ini terdepresiasi karena Dolar AS (USD) melemah akibat sentimen do...
Franc Swiss menjadi mata uang dengan performa terburuk di antara delapan mata uang utama (G8) pada hari Senin(4/8). Data manufaktur Swiss yang lemah menutupi dampak positif dari inflasi yang melebihi ...
Harga minyak menguat tipis pada hari Kamis (14/8), menguat kembali setelah aksi jual di sesi sebelumnya. Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan datang meningkatkan premi risiko di pasar. Harga...
Indeks Nikkei 225 turun 0,5% menuju level 43.000, sementara Topix yang lebih luas turun 0,9% menjadi 3.065 pada hari Kamis (14/8), karena saham Jepang turun dari rekor tertinggi di tengah aksi ambil untung. Pasar telah menguat di awal...
Saham Asia diperdagangkan dalam kisaran sempit pada pembukaan sesi Kamis (14/8), melemah setelah tiga hari menguat didorong oleh spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan depan. Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,2% sementara saham di...
Pada tanggal 6 April, hari Minggu setelah Donald Trump mengumumkan tarif "Hari Pembebasan", Menteri Keuangan Scott Bessent bergabung dengan presiden...
Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya pada Senin malam (11/8) menyatakan tekad untuk "membebaskan" Washington D.C. dari kejahatan, kekerasan, dan...
Dari McDonald's dan Coca-Cola hingga Amazon dan Apple, perusahaan multinasional asal AS menghadapi seruan boikot di India karena eksekutif bisnis...
Sekitar 55% dari ekspor barang dagangan India ke Amerika Serikat akan dikenai tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, kata...